Pengenalan Macromedia Flash MX

Bookmark and Share
Macromedia Flash MX merupakan standar professional yang digunakan untuk membuat animasi di web. Flash diawali sebagai perangkat lunak untuk membuat animasi sel bernama Future Splash. Dengan perangkat ini dimungkinkan untuk membuat animasi dengan ukuran kecil untuk didistribusikan melalui internet. Mengingat kemampuan Future Splash dan dengan kemampuan Macromedia di bidang multimedia, Flash dikembangkan menjadi perangkat pembuatan multimedia interaktif.
Macromedia Flash MX mendukung adanya fungsi scripting yang memberikan kemungkinan sangat luas. Fungsi action scripting dirancang menggunakan sintaks JavaScript, bahasa pemrograman yang merupakan standar industri di web. Animasi dengan Flash dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu frame-by-frame animation dan tweened animation. Frame-by-frame animation menggunakan gambar yang berbeda di setiap frame sedangkan untuk tweened animation kita tinggal menentukan posisi frame awal dan akhir, kemudian Flash akan mengerjakan animasi frame-by-frame yang ada di antara posisi awal dan posisi akhir (frames in between).
Agar dapat menggunakan Macromedia Flash MX ada beberapa konsep dasar yang harus diketahui, yaitu Stage, Toolbox, Panel, Launcher Bar, Movie, Timeline, Frame, Play head, Layer, Framerate dan Scene, Keyframe, Motion, Tweening, Motion Guide, Shape Tweening, Play, Stop, Step Forward, Step Backward, Tes Movie, Debug Movie, Tes Scene, Loop Playback, Play All Scene, Sound, Impor Suara, Cool Edit Pro, Memasukkan Suara, Modify, Tansform, Scala dan Rotate. 
 
1.  Animasi dengan menggunakan Tool
Animasi dengan menggunakan tool dinamakan juga dengan animasi secara manual, hal itu dapat dilakukan dengan cara, frame-by-frame animation dan tweened animation. Frame-by-frame animation menggunakan gambar yang berbeda di setiap frame sedangkan untuk tweened animation kita tinggal menentukan posisi frame awal dan akhir, kemudian Flash akan mengerjakan animasi frame-by-frame yang ada di antara posisi awal dan posisi akhir (frames in between). Untuk membuat animasi sederhana cukup menggunakan layer, stage, scene, timeline, toolbox, tools, dan lain-lain.
 
a.  Layer
Layer bisa diibaratkan seperti sebuah buku yang terdiri dari lembaran kertas yang siap digunakan untuk menulis teks, melukis gambar, memasukkan suara dan informasi lain yang diperlukan untuk semua animasi. Untuk itu, layer terdiri dari beberapa lapis. Bila digabungkan akan menghasilkan suatu animasi yang lengkap. Pada bagian bawah layer terdapat menu pilihan insert layer, insert guide layer,  insert layer folder, dan delete layer. Kita dapat memberi nama tiap layer dengan nama yang unik agar kita mudah mengenali dan melakukan revisi terhadap isi layer tersebut. Tiap layer terdiri dari scene-scene dan tiap scene terdiri dari frame-frame.
b. Membuat layer baru
Ketika kita membuat layer movie baru atau membuka Macromedia Flash MX, maka akan muncul hanya satu layer saja. Kita dapat menambah layer sesuai dengan kebutuhan animasi di stage. Kita dapat menggambar dan mengedit objek dalam satu layer tanpa mempengaruhi gambar pada layer lainnya. Jumlah layer tak terbatas bergantung pada memori komputer yang digunakan, penambahan layer tidak menambah ukuran file.
Cara menambah layer adalah sebagai berikut :
1.      Pilih menu InsertLayer
2.      atau klik symbol “Insert Layer”.
Kita dapat meliha layer tambahan persis di atas layer yang
sedang aktif.

Pada layer ada beberapa informasi yang diperlukan, yaitu :
1.      Icon “mata” untuk menampilkan dan menyembunyikan semua objek yang ada di stage pada layer tersebut ;
2.      Icon “kunci” untuk membuka dan mengunci objek yang ada di stage pada layer tersebut agar tidak dapat diedit secara tidak sengaja ;
3.      Icon “kotak” untuk menampilkan objek di stage dalam gambaran secara outline, bukan dalam keadaan gambar yang sebenarnya.
Mengedit Layer
1.      Klik nama layer untuk mengaktifkan layer.
2.      Sorot nama layer tersebut ke posisi urutan yang diinginkan, maka layer akan berpindah.
Untuk mengubah nama layer, caranya dengan mengklik nama layer 2x, kemudian ketik nama yang diinginkan. Sedangkan untuk menduplikasi layer, caranya sebagai berikut :
1.      Klik nama layer yang ingin diduplikasikan
2.      Pilih menu Edit Copy Frames
3.      Buat layer baru dengan mengetik symbol “Insert Layer”.
4.      Klik nama layer yang baru tersebut kemudian pilih menu Edit Paste Frames.

c.       Guide Layer
Guide layer adalah bagian dari layer yang berfungsi untuk mengarahkan gerak objek. Untuk membuat guide layer, caranya adalah sebagai berikut :
1.      Klik kanan nama layer yang ingin dijadikan guide.
2.      Muncul menu dan pilih guide (lihat gambar 1).
Dalam penggunaan guide layer harus hati-hati, karena sering kali guide layer tidak muncul saat dipanggil, terutama bila kita telah menggunakan beberapa guide layer. Oleh sebab itu, disarankan untuk mengunci guide layer yang sudah ada saat meminta guide layer berikutnya.
Cara menggunakan guide layer adalah sebagai berikut :
1.      Blok oval tool (benda yang akan digerakkan) yang dibuat dengan menggunakan arrow tool.
2.      Klik menu insert dan aktifkan creative motion tween sebagai titik awal benda yang akan digerakkan.
3.      Sorot layer frame (misal 15) di timeline dan klik kanan mouse, aktifkan key frame sebagai titik acuan benda.
4.      Klik guide layer yang berfungsi untuk membimbing gerakan objek.
5.      Sorot line tool sebagai alat pembuat path dari frame awal ke frame akhir.
6.      Sorot array tool dan gunakan untuk mengatur lintasan yang diinginkan.
7.      Sorot array tool dan blok oval (benda) yang dibuat serta gerakkan dari frame awal ke frame akhir.
8.      Tekan enter untuk menguji lintasan yang ditempuh objek.
9.      Atau dapat dilakukan dengan pilih menu Control Play

d.      Toolbox
Toolbox merupakan tempat alat-alat kerja yang diperlukan dalam Flash, di antaranya arrow tool, oval tool, pen tool, pencil tool, rectangle tool, dan lain-lain.
1.      Create motion tween proses pembuatan gambar di titik awal gerakan.
2.      Key frame tool yang digunakan untuk menempatkan gambar ada posisi akhir.
3.      Path merupakan lintasan yang akan ditempuh oleh objek.
c.       Timeline
Timeline merupakan bagian yang mengatur semua objek, kapan dimunculkan dan kapan tidak dimunculkan, dapat juga digunakan untuk menentukan atau mengatur gerak suatu objek, maka skala timelinenya harus dikecilkan dan sebaliknya.

c.       Scene
Bagian ini dapat digunakan untuk membagi cerita yang panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar mudah melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Bila kita bekerja pada movie di salah satu scene maka movie yang ada di scene lain dalam file yang sama tidak akan muncul. Pemunculan movie pada scene yang lain atau yang diperlukan dapat diatur dengan menggunakan botton.

c.       Panel
Panel berfungsi untuk menampilkan dan mengubah informasi suatu objek yang ada di stage, misalnya panel warna dapat dipergunakan untuk melakukan perubahan warna sesuai dengan yang diinginkan.
 
c.       Stage
Stage berbentuk kotak putih, tempat semua objek yang diperlukan, gambar, tulisan, dan foto. Stage dapat digerakkan ke kiri maupun ke kanan, gambar yang dibuat tidak boleh keluar dari kotak putih karena gambar tersebut tidak akan kelihatan di movie saat dieksekusi.



2. Animasi dengan menggunakan Bahasa Pemrograman ActionScript

ActionScript adalah bahasa pemrograman di Flash yang berisikan event seperti halnya JavaScript. Bahasa Pemrograman ActionScript dibuat mengikuti JavaScript. Saat ini ActionScript masih sederhana, pernyataan switch belum ada serta eval-nya juga terbatas. ActionScript belum mendukung set karakter Unicode, namun bahasa pemrograman ActionScript terus berevolusi.
Dibandingkan dengan animasi yang menggunakan tool (secara manual), animasi dengan bahasa pemrograman ActionScript mempunyai keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Ukuran bytes movie lebih kecil.
2.      Tingkat akurasi animasi lebih tinggi, terutama untuk animasi yang berulang (loop).
3.      Mudah untuk direvisi, misalnya untuk menambah atau mengurangi kecepatan cukup dengan mengubah variabelnya.

Sedangkan keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman pada umumnya adalah tidak memerlukan waktu kompilasi karena bahasa pemrograman ActionScript merupakan bahasa interpreter, namun kelemahannya adalah belum tersedia fasilitas yang dapat meminta input dari pengguna, tetapi akan melayani pengguna dalam menelusuri data yang ada.
Tag : * Pengetahuan Unik On The Spot * Pengetahuan Unik * On the spot * Universitas Terbaik * Universitas Dunia * On The Spot Unik * Artikel On The Spot * Artikel Pengetahuan Unik * Dunia Bloging * Dunia Komputer * Teknologi * Komputer * Dunia teknologi

{ 0 komentar... Views All / Kirimkan Komentar! }

Posting Komentar

Silahkan berkomentar.Bergabung dengan Ngiseng Community